Kamis, 30 April 2015

Batu Onix Tulungagung


ONIX dari Campurdarat Tulungagung mendunia














Benda yang sangat indah dan tahan lama ini biasa disebut sebagai ONIX atau batu marmer.

Jika menyebut batu onix, tentu langsung ingat Campurdarat. Maklumlah,
Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung, memang penghasil kerajinan batu onix dan marmer terbesar di Indonesia. Di daerah ini terdapat sebuah gunung batu penghasil marmer yang sudah sangat terkenal. Terletak di Desa Besole, Kecamatan Campurdarat, sekitar 18 km arah selatan kota Tulungagung. Daerah ini juga merupakan sentra kerajinan batu onix yang sudah terkenal sampai ke manca negara. Masyarakat di wilayah ini juga mampu memanfaatkan potensi tersebut sebagai kerajinan yang menarik dan menjadikan sebagai sumber utama mata pencaharian sehari-hari. Di sini terdapat sekitar 150 unit usaha yang mengusahakan kerajinan ini dengan produksi berbagai kerajinan maupun furniture keperluan rumah tangga.
Selain pasar domestik seperti Surabaya, Jogjakarta dan Jakarta banyak menyerap produksi benda mengkilap ini. Penjualan kerajinan batu onix dari Campurdarat juga sampai ke luar negeri, seperti Jepang, Amerika Serikat, Taiwan, dan Prancis. Konon Makan mantan presiden RI H. M Soeharto dan istrinya Tien Soeharto (Astana Giribangun Karangnyar Solo Jawa Tengah) dibuat dari batu marmer jenis ‘Kawi Agung' yang merupakan marmer terbaik asal Kabupaten Tulungagung. Produksi kerajinan onix dari kecamatan campurdarat ini memang sangat istimewa, dari kekuatan dan seni garis uratnya yang sangat indah sehingga membedakan onix dari kota lainnya.

Sempat Gulung Tikar
Industri kerajinan marmer dan batu onix di Campurdarat, Tulungagung, sempat terancam gulung tikar. Ini disebabkan melonjaknya biaya ongkos produksi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada Januari 2003. Banyak di antara penjual yang mengakui omset penjualannya mengalami penurunan drastis hingga 50%.
Meski demikian, masyarakat setempat mampu mengantisipasinya dengan mengurangi jumlah produksi barang kerajinan. Jika sebelumnya mereka dalam memasarkan barang-barang tersebut tidak dengan menunggu permintaan artinya memproduk barang banyak baru kemudian dipasarkan. Selama kenaikan BBM mereka hanya memenuhi pemesanan.
Beberapa jenis barang yang hanya melayani pemesanan dalam jumlah besar dan kecil baik dalam maupun luar negeri. Diantaranya, macam-macam marmer lantai, kerajinan hias, patung, meja kursi, lampu, piring, piala, mozaik & marmo, wall cloud, dan dinding.

Para pengusaha dan perajin mulai jeli dalam memproduk suatu barang. Batu onix telah diproduksi dan memiliki ribuan bentuk jenis kerajinan. Harga jual kerajinan batu onix mulai dari yang seharga Rp 1.500 hingga Rp 30 juta. Untuk harga yang murah, biasanya berupa gantungan kunci, piala dan peralatan rumah tangga. Sedang yang harganya hingga puluhan juta adalah berupa patung dan arca. ukurannya pun juga berbeda-beda ada yang sekecil bolpint ada juga yang segeda rumah. Tertarik ?
Di Campurdarat, selain memiliki potensi bebatuan berupa marmer dan onix. Jenis batuan lainnya yang umumnya terdapat di Tulungagung bagian selatan belum begitu dioptimalkan penggalian dan pengolahannya. Seperti batu gamping, lempung, kalsit, bentonit, piropilit, tanah liat, kaolin, dan andesit yang banyak digunakan sebagai bahan bangunan dan bahan baku industri plastik, keramik, porselin, cat, karet, dan gelas.
Akan tetapi, akan terasa mengherankan bila daerah dengan sumber daya alam berlimpah, penduduknya justru tidak merasa menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri. Karena, konon dari Kecamatan Campurdarat yang kaya akan bebatuan dan potensi wisata, justru banyak warganya yang mengadu peruntungan dengan menjadi TKI.

Tips memanfaatkan Libur kuliah

Image result for cara memanfaatkan libur panjang kuliah

Liburan merupakan suatu hal yang pasti sangat dinantikan kedatangannya. Terutama bagi para pekerja keras, mahasiswa dan siswa siswi yang masih sekolah. Namun terkadang waktu libur yang kita tunggu malah membosankan, terkadang malah mending sekolah. Ketika sekolah ingin cepat libur. Kenapa bisa demikian ? Mungkin karena kita kurang bisa memanfaatkan waktu libur itu sendiri atau mungkin juga karena terbebani oleh tugas-tugas sebelum hari libur tiba. Berikut ada beberapa tips untuk memanfaatkan hari libur, baik itu libur hari Minggu ataupun libur panjang. Silahkan simak :
7 Tips Untuk Memanfaatkan Waktu Libur
1. Jangan Tinggalkan Rutinitas
Setiap orang pasti mempunyai rutinitas, ada yang mempunyai rutinitas ngaji di setiap minggunya, ada angmempunyai jadwal belajar bareng di setiap harinya. Usahakan di hari libur itu jangan sampai libur juga aktifitas yang sudah rutin kita lakukan. Untuk kegiatan rutin ketika kuliah jangan ditinggalkan ebaiknya di kurangi. Bagi orang muslim hari libur bukan berarti libur juga aktifitas dakwahnya. Justru hari libur merupakan waktu yang tepat untuk belajar dan belajar terus, namun sisakan juga waktu luang untuk istirahat.
2. Kerjakan Tugas Terlebih Dahulu
Jika anda menghadapi hari libur yang panjang ataupun pendek, usahakan sebelum memanfaatkan waktu burnya
periksa terlebih dahulu tugas atau pekerjaan kampusnya. Supaya nanti ketika masuk kembali sudah siap semuanya.
3. Manfaatkan Waktu dengan Keluarga
Bagi mahasiswa yang kuliahnya merantau, mungkin berkumpul dengan keluarganya 6 bulan sekali bahkan ada yang sampai 1 tahun sekali. Jadi ketika datang hari Minggu manfaatkan untuk ngobrol-ngobrol dengan keluarga melalui telfon. Dan ketika libur panjang manfaatkan waktu untuk berkumpul dengan keluarganya, obati rasa rindu yang sudah lama tidak bertemu.
4. Sibukan dengan Hobi
Setiap orang pasti mempunyai hobi bukan ? Tetapi kadang hobi itu sering tidak kita lakukan karena terhalang oleh sibuknya kegitan atau tugas-tugas kampus yang menumpuk. Maka dari itu ketika hari libur kita manfaatkan untuk mengasah hobi kita. Bagi yang hobinya menulis, perbanyak membaca dan menulis di setiap harinya.
5. Jangan Lupa Olahraga
Hari libur bukan berarti libur juga olahraganya. Karena kesehatan sangat penting bagi tubuh. Waktu libur banyak waktu luang untuk berolahraga, yang biasanya di waktu kuliah hanya hari Minggu saja untuk olahraga. Di hari libur harus lebih dari satu kali. Misalnya bersepeda bersama keluarga atau sekedar jalan-jalan. Dengan olahraga kita akan mendapatkan manfaat yang double, selain tubuh menjadi lebih bugas dan sehat, kita juga bisa melepaskan stress.
6. Pergi Ke Tempat Wisata
Banyak tempat-tempat wisata yang indah di Indonesia, muali dari pegunungna, pantai dan yang lainnya. Jarang sekali ada waktu luang untuk pergi ke tempat wisata. Hanya waktu liburlah yang bisa kita manfaatkan untuk melihat indahnya ciptaan Allah Swt.
7. Luangkan Waktu untuk Diri Sendiri
Banyak diantara kita yang melewatkan waktunya hanya untuk kerja, kerja dan kerja. Seharusnya kita pantai untuk mengambil waktu rehat sejenak untuk diri kita sendiri. Hanya untuk mencoba membuat daftar, tujuan, mimpi hidup yang ingin dicapai. Seperti halnya sebuah laptop, pikiran kita pun butuh di defragment agar bisa bekerja lebih optimal.
Mari sambut hari libur kita dengan memanfaatkan hal-hal yang positif. Jangan lupa untuk merefleksikan apa yang telah kita dapat selama liburan untuk menjadikannya motivasi ketika esoknya kuliah.
Itulah beberapa tips untuk memanfaatkan waktu libur. Semoga bermanfaat.

Kebudayaan Indonesia Yang Mulai punah



Kebudayaan Indonesia Yang Hampir Punah (Tulisan Bebas 

4 IBD)


Hai, tahukah kalian sebenarnya banyak kebudayaan Indonesia hampir punah. Seperti kita ketahui bahwa Indonesia memilii berbagai macam kebudayaan. Karena saking banyaknya saya hanya akan memposting tulisan tentang budaya apa saja di Indonesia yang hamper punah. Dan kesemuanya itu budaya social yang sangat baik. Namun sangat disayangkan karena berkembangnya teknologi danperkembangan jaman kita sudah semakin menjauhi budaya kita sendiri. Tulisan ini saya dapat dari hasil berselancara di google haha. Berikut adalah kebudayaan di Indonesia yang hamper punah :

1)  Budaya mencium tangan orang tua

Cium tangan atau biasa kita menyebutnya salim sekarang budaya ini mulai kita tinggalkan. Cium tangan ini sebgai tanda penghormatan atau terima kasih kita kepada mereka yang telah merawat dan membesarkan kita.

2) Menggunakan tangan kanan

Di luar negeri mungkin tidak masalah dengan penggunaan tangan baik kanan/kiri, tapi itu bukanlah budaya kita. Kita harus mengajarkan kepada anak kita untuk berjabat tangan, memberikan barang, ataupun makan menggunakan tangan kanan.

3) Senyum dan Sapa

Budaya senyum & sapa. Dulu citra bangsa Indonesia identik dengan keramah tamahannya & murah senyum. Jangan sampai hilang budaya itu, karena senyum itu ibadah & sapa itu menambah keakraban dengan orang yang ada disekitar kita

4) Musyawarah dan Gotong Royong

Budaya musyawarah & gotong royong. Budaya yang sudah jarang ditemukan khususnya di kota-kota besar semisal Jakarta, Surabaya, Medan dan Bandung. Saat ini kebanyakan penduduk di kota besar hanya mementingkan egonya masing-masing, dan pura-pura tidak tahu. Cuek saat ada orang lain yang sedang kesusahan, pamer ini itu, dan bahkan suka main hakim sendiri.

5) Budaya Memakai Pakaian Yang Sopan

Dahulu kala Indonesia memiliki budaya ini, jadi cewek-cewek yang pergi ke luar rumah dengan pakaian minim dikit dianggap tabu, bahkan bisa-bisa malah dianggap aneh bagi sebagian orang terus ya terus dicuekin oleh masing-masing orang.

6) Budaya Indonesia Ramah Banget
Dahulu kalau di desa ada orang lewat pasti yang duduk gitu atau yang lewat nyapa, “eh pada mau kemana ini ?” gitu atau kalau yang lewat itu masih lihat yang dilewatin bersih-bersih, ya basa basi gitu “ wah lagi bersh-bersih ya jeng ?” hehe padahal dah tau kalau lagi bersih-bersih, terus dilanjutin, disuruh mampir dulu, terus nolak dengan baik gitu hehe.
7) Budaya Indonesia Kalau Anak Perawan Gak Boleh Keluar Malam
Hehe, kalau ini sampai dibuat cangkrimannya nih, katanya perawan itu singkatan dari “yen pepara wayah awan” yang artinya jika keluar ya ketika diwaktu siang.  Budaya Indonesia yang satu ini mang agak mulai musnah sih, katanya emansipasi gitu, tapi ya entahlah yang bener yang mana, kalau menurut ane sih budaya Indonesia yang satu ini baik kok soalnya mengajarkan bahwa anak gadis itu bahaya kalau keluar malam, jikalau keluar ya mbok ditemenin ayah atau kakaknya gitu.  Apalagi kalau keluar malam biasanya identik dengan gadis-gadis yang gak bener, oleh karena itu budaya ini bertujuan untuk melarang hal tersebut.
Yups itulah mungkin budaya Indonesia yang sudah hamper punah. Seharusnya selama budaya tersebut baik kita harus memelihara dan melestarikannya.


Tebing Banyu Mulok Tulungagung


Hai sobat semua, kali ini saya akan menulis tentang destinasi wisata alam yang ada di kota saya Tulungagung, Jawa Timur. Pada kesempatan ini saya akan membahas salah satu tempat eksotis di Tulungagung yang pada saat tulisan ini saya buat, tempat ini masih belum banyak dikunjungi orang. Tebing Banyu Mulok, itulah nama tempatnya.

Mengenai asal usul mengapa dinamakan tebing Banyu Mulok saya sendiripun juga belum mendapat keterangan yang pasti. Lokasi ini terdapat di Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung. Tepatnya di balik tebing sebelah kiri pantai Coro

Untuk menuju tebing Banyu Mulok, silahkan anda menempuh jalur ke pantai Popoh sekitar 30 km selatan kota Tulungagung. Setelah anda masuk gerbang tiket pantai Popoh silahkan anda menuju ke lokasi Retjo Sewu (sebelah timur pantai Popoh), untuk parkir kendaraan anda. Berikutnya anda menempuh rute dengan berjalan kaki melewati ladang dan hutan kurang lebih 30 menit menuju pantai Coro. Anda tidak perlu khawatir karena sekarang sudah ada papan petunjuk menuju pantai Coro.


http://galihprihan.blogspot.com/2014/09/pantai-coro.html



http://galihprihan.blogspot.com/2014/09/pantai-coro.html
Sisi timur pantai Coro





Setelah anda pantai di pantai Coro, rute selanjutnya adalah naik tebing yang ada disebelah kiri pantai Coro. Perjalanan menempuh waktu sekitar 20 menit. Apabila anda sudah menemukan padang rumput yang tingginya mencapai 1 meter, maka rute anda sudah benar dan anda sudah menemukan tebing Banyu Mulok.


Rute ke tebing Banyu Mulok
Anda tidak akan banyak menemukan pepohonan yang rindang, karena lokasi ini berupa padang rumput dan tebing karang yang langsung berbatasan dengan laut selatan. Jadi anda harus banyak membawa bekal air minum untuk mencegah dehidrasi dan jangan lupa membawa topi.



Tebing Banyu Mulok




http://galihprihan.blogspot.com/2015/03/tebing-banyu-mulok.html
Tebing Banyu Mulok



Tebing Banyu Mulok

Kamis, 23 April 2015

Resep Ayam Lodho Tulungagung

Masakan ayam lodho ini adalah salah satu resep khas daerah Tulungagung. Perpaduan ayam dan juga rempah-rempah membuat cita rasa ayam lodho sangat menggugah selera. Sepintas, masakan ini mirip dengan kare atau opor karena sama-sama memiliki kuah santan. Yang membedakannya adalah rasa pedas yang ditawarkan ayam lodho (lodho = pedas, .red)
Proses pemasakan yang terdiri dari dua tahap membuat bumbu meresap sempurna kedalam daging ayam kampung yang digunakan. Tahap pertama, daging ayam akan direbus di dalam rendaman santan kelapa dan berbagai macam rempah. Setelah meresap maka daging ayam akan dibakar atau dipanggang di atas arang. Setelah matang, ayam lodho biasanya akan disajikan bersama dengan nasi putih dan juga urap-urap.


Sekarang, untuk mencicipi kelezatannya kita tidak perlu untuk bersusah payah pergi ke Tulungagung karena kita bisa membuatnya sendiri di rumah. Berikut ini bahan-bahan yang dibutuhkan serta detail cara pembuatannya:

Bahan-bahan:
  • 1 ekor ayam yang dibelah dua. Dalam proses ini kita harus berhati-hati agar tidak sampai putus saat membelah ayam
  • 3 siung bawang putih
  • 8 siung bawang merah
  • 1 ½ sdt ketumbar
  • 2 cm kunyit
  • 5 butir kemiri
  • 2 lembar daun salam
  • 1 tangkai serai
  • 3 lembar daun jeruk
  • 100 cc santan kani (santan kental)
  • Garam secukupnya

Cara pembuatan:
  1. Siapkan semua bawang merah, bawang putih, kunyit, kemiri dan ketumbar di atas ulekan lalu uleg sampai halus.
  2. Panaskan wajan lalu tumis bumbu yang sudah dihaluskan bersama dengan daun salam, jahe, daun jeruk dan juga serai.
  3. Tuangkan santan kedalam wajan kemudian aduk sampai merata.
  4. Masukkan ayam yang sudah dibelah. Masak ayam di dalam wajan sampai sekitar kurang lebih 10 menit sampai empuk dan bumbu meresap sempurna. Setelah 10 menit, keluarkan ayam untuk dibakar atau dipanggang.
  5. Saat memanggang jangan lupa untuk selalu mengoleskan adonan santan berbumbu agar benar-benar meresap dengan sempurna ke dalam ayam.
  6. Masakan ayam lodho akan sangat pas jika disantap bersama dengan nasi putih hangat yang ditaburi bawang goreng, urap ataupun lalapan.

Kamis, 09 April 2015

sedang belajar membuat blog untuk tugas

Haii guys ????
Namaku Depi Indriani..saya kuliah di Universitas Negeri Malang jurusan
S1 Administrasi Pendidikan di Fakultas Ilmu Pendidikan.. saya sekarang sedang belajar
membuat blog untuk memenuhi mata kuliah Komputer Aplikasi Manajemen pendidikan
Bapak Ahmad Nur Abadi. Semoga mata kuliah ini dapat bermanfaat bagi saya
dan semuanyaaaa .. amiiinn ! hehe :)



Cikal bakal Universitas Negeri Malang adalah Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) di Malang yang diresmikan oleh Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Republik Indonesia, Prof. Mr. Mohammad Yamin, pada tanggal 18 Oktober 1954 berdasarkan SK No. 38742/Kab tanggal 1 September 1954. Bersamaan dengan itu pula, Prof. Sutan Adam Bachtiar ditugaskan sebagai Rektor PTPG Malang.
Pada awal pendiriannya, PTPG Malang mempunyai lima jurusan perintis, yaitu Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan Sastra Inggris, Sejarah dan Budaya, Ilmu Ekonomi, serta Ilmu Pasti Alam. Adapun, perkuliahan diselenggarakan di gedung SMA Tugu (sekarang SMA Negeri 1, SMA Negeri 3, dan SMA Negeri 4 Malang). Setahun kemudian, tepatnya sejak tanggal 20 Juni 1955, PTPG memiliki gedung sendiri bekas Hotel Splendid yang terletak di Jalan Tumapel 1, Malang.
Pada tanggal 10 November 1954, didirikan suatu universitas baru di Jawa Timur, yaitu Universitas Airlangga (Unair) yang terletak di Surabaya. Sebagai konsekuensinya, berdasarkan PP No. 71/1958, PTPG secara formal berubah status menjadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unair. Pada tahun 1958, atas jasa Wali Kota Malang saat itu, Sarjono, lembaga ini mendapatkan sebidang tanah untuk membangun kompleks kampus yang terletak di Jalan Semarang 5, Malang.
Awalnya, lembaga ini memerlukan bantuan dari luar negeri untuk melengkapi sarana dan prasarana pendidikan. Bantuan tersebut antara lain datang dari Ford Foundation yang memberikan sumbangan berupa beasiswa pengiriman dosen ke luar negeri, fasilitas laboratorium, dan buku untuk perpustakaan. Selain itu, pemerintah Jepang juga ikut menyumbang melalui Colombo Plan. Sie Twam Tjing (Samsi), pemilik pabrik rokok Bentoel, juga memberikan bantuan berupa kafetaria modern pada waktu itu.
Pada tanggal 3 Januari 1963, terbit Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan No. 35/1964 yang menetapkan bahwa IKIP Malang memiliki cabang di: